Negeri Ads

Rabu, 13 Januari 2010

TRAINING MANAJEMEN:REFORMASI BIROKRASI

REFORMASI BIROKRASI
Indonesia telah melewati sejarah panjang dalam perjalanan pemerintahan sejak mengenal sistem pemerintahan. Mulai jaman kerajaan, kesultanan, sampai sistem pemerintahan modern (demokrasi). Dalam perjalanan pemerintahan Indonesia mengalami jaman keemasan pada masa pemerintahan Majapahit dengan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada serta kebesaran Kerajaan Sriwijaya yanng merupakan pusat peradaban budaya Budha dan Hindu di Asia Timur. Pada masa pemerintahan Majapahit Indonesia merupakan Kerajaan yang kuat dan makmur dengan kehidupan penuh dengan kedamaian. Kunci kesuksesan Majapahit adalah terjalinnya persatuan dan kesatuan antar umat beragama yang sebenarnya berbeda.
Pada masa pemerintahan modern Indonesia telah mengalami perubahan sistem pemerintahan. Sejak merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 telah menerapkan beberapa sistem pemerintahan. Mulai sistem serikat, parlementer, liberal, maupun terpimpin yang terkenal dengan Orde lama. Setelah peristiwa G 30 S/PKI terjadi perubahan sistem pemerintahan dari Orde Lama menjadi Orde Baru yang diprakarsai oleh Presiden Soeharto dengan pembangunan ekonomi berjangka 5 tahun (PELITA) dan pembangunan jangka panjang 25 tahun. Pada tahun 1998 Indonesia memasuki Era Reformasi sebagai kelanjutan perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia.
Dalam Era Reformasi kinerja kaum birokrasi sangat disorot oleh masyarakat, karena reformasi yang terjadi mulai tahun 1998 lebih ditujukan pada reformasi birokrasi. Dengan reformasi birokrasi diharapkan sistem pemerintahan berjalan dengan baik dan memihak pada masyarakat sehingga tercapai kesejahteraan sosial yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
A. Paradigma “Good Governence”
Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik tidak semata-mata didasarkan pada pemerintah (Government) atau negara (State) saja, tetapi harus melibatkan seluruh element, baik di dalam intern birokrasi maupun di luar birokrasi publik (masyarakat)

B. Pengertian “Good Governence”
1. Nilai-nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat yang dlam penccapaian tujuan (nasional) kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.
2. Aspek-aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

C. Orientasi ”Good Governence”
1. Orientasi Ideal Negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional
Demokratisasi dalam kehidupan bernegara dengan elemen-elemen konstituennya seperti legitimacy, accountability, securing of human right, auntonomy and devolution of power, dan assurance or civilian control.
2. Pemerintah yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif, efesien dalam melakukan upaya mencapai tujuan nasional. Sejauh mana kompetensi pemerintahan dan sejauh mana struktur serta mekanisme politik dan administratif berfungsi secara efektif dan efisien.

D. Wujud “Good Governance”
Penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid, bertanggung jawab, sera efisien dan efektif, dengan menjaga “kesinergisan” interaksi yang konstruktif diantara domain-domain negara, sektor swasta dan masyarakat.
E. Clean Governance
Kepemimpinan yang bersih (Clean Governance) terkait erat dengan akuntabilitas administrasi publik dalam menjalankan tugas, fugsi dan tanggung jawabnya.
Apakah dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewengang yang diberikan kepadanya, mereka tidak melakukan tindakan menyimpang dari etika administrasi publik (mal administrations).
w Etika administrasi publik
Merupakan seperangkat nilai yang dapat digunakan sebagai aduan, referensi bagi administrasi publik dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenganan yang diberikan kepadanya, dan sekaligus dapat digunakan sebagai standr penilaian untuk menilai apakah tindakan administrasi publik dinilai “baik” atau “buruk”.
Wujud konkrit tindakan administrasi publik yang menyimpang dari etika administrasi publik (mal administrations) adalah melakukan tinndakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta sejenisnya.
Diperlukan sudut pandang (Paradigma Shift) para pejabat dan pegawai pemerintah daerah untuk meresapi makna dari layanan publik (Public Services). Artinya para pegawai adalah “alat” untuk melayani publik, dan bukan sebaliknya publik harus melayani mereka. Paradigma ini harus tecermin dalam kesadaran peran (Role Awareness) dan tertuang dalam budaya organisasi (Organization Culture) pemerintah daerah. Setiap orang yang menduduki setiap posisi dalam struktur organisasi, harus sadar tentang peran yang harus dijalankan dan mengacu kepada paradigma layanan masyarakat. Budaya organnisasi harus diperkuat, sehingga setiap anggota organisasi yang bernama pemerintah daerah mempunyai referensi nilai yang sama, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Paradigma ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi terciptanya good governance, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian daerah berdasarkan prinsip-prinsip tarnsparansi, akuntabilitas (accountability), fairness, dan tanggung jawab. Prinsip-prinsip ini berdiri sejajar dengan prinsip pembangunan ekonomi yang berkesinambungan (sustanaibility), terintegrasi, serta komprehensif. Artinya, kepala daerah sudah tidak boleh lagi berpikir untuk mencari bocoran proyek, dan selalu berpikir bagaimana memberi nilai tambahbagi daerhnya.

TRAINING MANAJEMEN: MANAJEMEN PEMASARAN

TRAINING MANAJEMEN: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SUYADI

Tempat, tgl. lahir : Magetan, 24 Januari 1982

Agama : Islam

Alamat : Jl. R.Wijaya no. 28 Magetan

No. Telp. : 08563416327

Menerangkan dengan sesungguhnya

PENDIDIKAN

1. SDN Selotinatah IV lulus tahun 1996

2. SLTP N 2 Poncol lulus tahun 1999

3. SMK 1 YADIKA Bangil lulus tahun 2002

4. STIE YADIKA Bangil lulus tahun 2008

PENGALAMAN KERJA

1. PT. Panasonic Lighting Indonesia Pasuruan tahun 2003 s/d tahun 2006

2. HICRA COMPUTER tahun 2007

3. AMP Grafika tahun 2009

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya

Magetan, 14 Januari 2010

Saya yang bersangkutan

SUYADI

TRAINING MANAJEMEN: MANAJEMEN PEMASARAN

TRAINING MANAJEMEN: MANAJEMEN PEMASARAN